“THE DURIAN STORY”

Daging buah durian

Buah yang satu ini memang istimewa. Mengundang dan mengandung kontroversi. Tidak hanya kontroversi menyangkut orang suka dan tidak suka dengan buah ini.  Tetapi juga kualitas durian mana yang paling bagus? Semua daerah mengeklaim durian lokalnya paling enak.  Semua wilayah di Indonesia punya varian durian. Bagi saya semuanya enak hehehe… 

Tidak semua orang suka terhadap buah durian. Entah apanya yang membuat tidak suka. Apakah rasanya, baunya, efeknya di tubuh atau harganya hehehe… Jelas sekali ada dua kelompok orang baik yang suka dan tidak suka durian. 

Ada lagi yang bilang, azab apakah hingga buah senikmat itu sampai didustakan. Ada pula yang bilang “buah memabukkan kok dimakan”. 

Okelah kita tinggalkan kontroversi orang dengan durian. Bagi yang belum sadar akan nikmatnya durian, segera sadarlah karena itu memang enak menurut saya. Tapi bagi yang merasa durian itu enak, segera sadar pulalah, jika hampir semua makanan enak itu adalah racun, maka “Waspadalah!”. 

Saya tergelitik menulis durian ini karena saya baru diajak kawan-kawan baik saya untuk menikmati durian, langsung di lokasi endemik durian tersebut. Dan saya sempat dibuat surprise bukan karena rasa duriannya yang enak atau daging buahnya yang tebal, tapi oleh penjualnya yang kebetulan dua para ibu-ibu. 

Pada awalnya mereka memilihkan buah durian, kemudian membelahkan hingga terlihat daging buah yang tebal dan memang sangat enak rasanya. Saya dan kawan-kawan sangat menikmati hingga lupa berapa jumlah durian yang sdh dibelah. Tentu saja ibu-ibu penjual menghitungnya. 

Kemudian kami dibelahkan buah durian yang warna daging buahnya berwarna kuning orange. Terus terang saat saya cicipi, rasanya tidak senikmat durian yang sebelumnya. Dan kali ini saya harus mengakui hebatnya ibu-ibu penjual ini. Sebelum saya sempat komplain dengan rasanya yang tidak senikmat durian sebelumnya. Ibu-ibu penjual ini dengan sigap memberikan “Story” durian yang warnanya kuning orange tersebut. Mereka menceritakan manfaat durian yang daging buahnya kuning orange tersebut. Buah durian ini dikatakan sebagai durian non kolesterol dan diperuntukkan bagi siapa saja yang ingin menikmati durian dengan risiko keluhan kolesterol rendah atau aman. 

Melihat warna daging buah yang sangat menarik kawan-kawan saya akhirnya mau menikmati buah durian tersebut yang katanya “low cholesterol” dengan dengan tanpa khawatir keluhan kolesterol. 

Hehehe… , barangkali benar, keluhan salah satu sumbernya dari pikiran. Tentu saja karena ada story dari ibu-ibu penjual tersebut kalau durian dengan daging buah kuning orange adalah low cholesterol, maka pikiran kami jadi lebih tenang untuk menikmati… hehehe. Mudah-mudahan memang benar demikian bukan sikap dan pikiran denial kami.

Terlepas benar atau tidaknya durian yang dagingnya kuning orange tersebut low cholesterol, saya sangat impressed dengan cara menjual dari ibu-ibu ini. Bisa mengemas durian yang sebenarnya tidak senikmat durian lainnya dan kemungkinan tidak cukup laku dijual,  bisa terjual dengan baik dan pembeli hepi hehehe…  Barangkali juga banyak pembeli sebelumnya yang seperti saya dan kawan-kawan, akhirnya bisa menerima durian yang rasanya bukan nomor satu, tetapi “low cholesterol” dalam alam pikirnya dan dan dapat menikmati dengan tenangnya, hehehe…  

Story merupakan salah satu tool yang sangat powerful untuk marketing ataupun selling. Kekuatan membangun cerita yang baik akan sangat mempengaruhi penerimaan konsumen. Tentunya story yang dibangun tidak bisa asal dan bukan juga sebatas  gosip kaleng-kaleng. Story harus bisa membantu menjawab sisi kebutuhan konsumen atau menjawab atas kecemasan konsumen. 

Seorang storyteller harus mampu membaca dan mengidentifikasi dengan cepat minat, kecemasan, harapan dan kebutuhan konsumen. Seorang storyteller harus ekstra hati-hati. Tidak semua orang atau konsumen cocok dengan story tertentu. Storyteller harus mampu menyampaikan narasi dengan runtut sehingga mudah dipahami konsumen. Tentu saja story yang disampaikan harus menguatkan produk yang dipasarkan. 

Dalam cerita durian non cholesterol yang disampaikan ibu penjual di atas akan sangat mengena dan diterima dengan baik bagi orang yang kecenderungan hobi makan durian dengan aman dengan tetap mengurangi risiko kolesterol. Dan ini tentu dapat menguatkan penjualan durian yang berdaging buat kuning orange yang rasanya tidak senikmat durian lainnya. 

Pertimbangan rasa bukan lagi segalanya, semua karena story tersebut. Dalam hal ini story telah merubah preference konsumen dalam penerimaan sesuatu. Yang jelas kita bisa belajar dari ibu penjual duren tersebut. Bagaimana kekuatan story dalam marketing dan selling. Rasanya, anda dan kita semua yang bergelut dengan marketing, selling atau kebutuhan meng-influence orang lain perlu belajar tentang How to build thegreatstoryto influence peoples. (ir/jan2022)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *