BISA JADI ANDA SEDANG MENGGENDONG MONYET

Saat bangun dari tidur dengan waktu yang cukup semestinya badan kita akan terasa segar dan pikiran terasa nyaman. Namun kadangkala pada saat bangun tidur badan kita terasa pegal, otot-otot terasa kaku dan pikiran tidak yaman. Nah, kondisi tersebut saya yakin kita semua pasti pernah mengalaminya, minimal sekali dalam hidup. Dalam kondisi ini, kita bisa saja berasumsi bahwa anda salah posisi tidur, kurang cukup waktu tidur, terlalu banyak aktifitas sebelumnya, mengalami mimpi buruk atau diganggu dan setan saat tidur… ha ha ha ha… atau faktor-faktor lain sehingga menyebabkan waktu tidur istirahat kita tidak maksimal.

Banyak diantara anda yang tidak menyadari bahwa tidur yang tidak maksimal tersebut bisa jadi dikarenakan anda telah menggendong monyet sebelum tidur sehingga anda tidur dalam kondisi sangat capek. Bahkan dengan kurang ajarnya monyet tersebut ikut masuk ke dalam alam tidur dan mimpi anda dengan si monyet tetap menggelantung di punggung anda atau duduk serta kadang-kadang meloncat-loncat seenaknya di pundak anda sambil tangannya mencoba meraih benda-benda yang ada disekitarnya. Dasar monyet brengsek… orang sudah tidur saja masih dikuti hingga alam mimpi.

Ketika saya menulis tulisan ini terus terang saya teringat pada saat 25 tahun yang lalu ketika salah satu guru saya Bopo Wartono Rahardjo “Begitu saya menyebutnya Bopo karena sudah saya anggap seperti orangtua saya sendiri” bercerita tentang monyet. Dalam kelas beliau bercerita sekaligus memotivasi bagaimana seharusnya seorang siswa dalam belajar menuntut ilmu. Beliau mengilustrasikan “Semestinya saat anda belajar harus seperti monyet”. Lha…. monyet!! sabar.. sabar.. sabar tenang dulu, saya tidak menyarankan anda semua para pembaca menconto monyet apalagi berkelakuan mirip monyet, jadi jangan salah sangka dulu. Ok, saya lanjutkan petuah guru saya tersebut.

Monyet merupakan binatang dengan keingintahuan yang luar biasa. Ketika memegang sesuatu benda si monyet ini akan mengamati dengan seksama barang apa yang dipegangnya. Jiwa eksplorasinya bisa jadi melebihi kita semua. Keingintahuannya terhadap sesuatu hal sangat besar. Suatu benda yang berhasil diraihnya akan dilihat dari berbagai sisi, dibolak balik, dilempar dan diambil lagi, digigit, dicium, dipukul-pukul sampai si monyet tersebut yakin benar dengan benda tersebut apakah berbahaya bagi dirinya atau tidak serta bisa dimakan atau tidak. Nah semestinya anda dalam belajar apapun minimal harus menconto atau semestinya melebihi jiwa eksplorasi si monyet tersebut agar anda tidak disamakan dan berbeda dengan monyet tersebut. Ha ha ha ….. Monkey Curiosity, begitu guru saya tersebut menyebutnya. Sebuah keinginan atau keingintahuan yang menggebu-gebu untuk belajar secara terus menerus sepanjang waktu. Disinilah pentingnya arahan seorang guru yang baik untuk membimbing siswanya agar dalam eksplorasi belajarnya berjalan dengan tepat, terarah dan efisien dengan tidak membuang-buang waktu. Okelah saya kira cukup cerita monyet dari guru saya tersebut, kita kembali ke masalah monyet menyebalkan yang mengganggu tidur anda kembali.

Ketika kita menjalankan aktifitas rutin, kita tidak akan lepas berinteraksi dengan anak buah, konsumen kantor atau perusahaan tempat kita bekerja, mitra kerja, ataupun pihak-pihak lain yang menjadi partner interaksi urusan kita. kita dihadapkan pada relasi dari berbagai latar belakang dan keinginan yang berbeda-beda. Ada urusan yang mudah dan menyenangkan dalam kita berinteraksi. Namun kadangkala ada juga relasi yang sangat menyebalkan sehingga menguras energi dan perhatian kita bahkan menguras cadangan sumberdaya kita yang ada. Dalam lingkup kantor atau tim kerja (team work) dalam berbagai level apapun, kita dihadapkan pada interaksi dengan anak buah yang tidak bisa ditolak. Sebagai pimpinan dalam level apapun kita harus melakukan penugasan terhadap anak buah agar target dari perusahaan atau tim kerja kita tercapai. Nah.. Disinilah beban-beban berat pekerjaan bisa muncul ketika penugasan tersebut tidak disertai dengan conto keteladanan atau arahan yang jelas dari kita sebagai pimpinan atau leader.

Dalam penugasan kepada anak buah anda, tentu anda telah dengan seksama mempertimbangkan kemampuan dan kapasitas dari anak buah anda untuk melaksanakan misi perusahaan atau tim kerja anda dengan baik. Anda berharap anak buah anda dapat menjalankan tugas dengan dedikasi yang tinggi serta melakukan dengan penuh monkey curiosity guna pengembangan kemampuan dan kapasitas diri secara terus menerus. Permasalahan yang sering muncul adalah ketika perintah, instruksi atau penugasan yang anda berikan kepada anak buah anda tidak dijalankan sesuai dengan apa yang anda harapkan. Anak buah kehilangan kreativitas dan curiosity-nya dalam menjalankan tugas sehingga apa yang dilakukan anak buah tidak maksimal dan tentu hasilnya tidak bisa diharapkan lebih baik. Kondisi inilah yang membuat anda tidak bisa tidur dengan nyenyak dan bangun dengan segar di pagi hari. Kreativitas yang anda harapkan dari anak buah serta monkey curiosity yang sudah anda lempar ke pundak anak buah tidak bisa dijalankan dengan baik. Anak buah tidak cukup kreatif dan antusias untuk menjalankan tugas dan misi organisasi atau tim kerja. Akibat dari kegagalan tersebut anak buah anda tidak bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik sehingga anak buah anda melempar monyet yang ada di pundaknya dikembalikan ke pundak anda sebagai pimpinan atau atasannya. Akibatnya tentu anda tahu dan rasakan, anda akan semakin berat karena ada tambahan beban monyet dari anak buah anda dipundak anda. Jangan kaget kalau badan dan otot-otot anda terasa makin sakit, pegal dan beban pikiranpun meningkat. Celakanya kadang anda tidak sadar atau kadang malah memakluminya, ironis bukan? he he he….

Dalam praktek bisnis sering kita menugaskan anak buah kita untuk melakukan negoisasi. Melakukan negoisasi dalam hal kerjasama, penjualan produk atau apapun dalam organisasi anda. Kita ambil contoh dalam hal ini adalah proses negoisasi atas penawaran harga kepada konsumen. Sebagai pimpinan dalam level apapun kita sering menugaskan anak buah untuk melakukan closing penjualan atas produk barang atau jasa perusahaan kita. Manakala terjadi negoisasi harga antara anak buah dan konsumen seringkali tidak berlangsung dengan mudah. Konsumen selalu meminta produk atau jasa yang baik, pelayanan yang baik, garansi yang baik, dan tentu harga yang bersaing dengan produk barang atau jasa sejenis. Pada titik tertentu seringkali anak buah kita kehilangan kemampauan, kreativitas dan curiosity-nya dalam negoisasi dengan konsumen sehingga tidak berani mengambil keputusan untuk melakukan closing penjualan. Seringkali konsumen berharap untuk bisa negoisasi langsung dengan kita sebagai pimpinan agar diberi pelayanan dan harga yang bersaing. Seringkali konsumen berpikir bahwa ketika bisa bernegoisasi dengan pimpinan maka akan mendapat produk atau jasa dan layanan yang lebih baik dibanding ketika berhadapan dengan anak buahnya. Seringkali pula anak buah kita menyerah dan mengembalikan tugas dan misi closing penjualan kepada kita. Anak buah tidak cukup yakin untuk membuat deal dan closing penjualan, justru melempar beban monyet tersebut kembali ke kita sebagai pimpinan organisasi atau tim kerja. Timbul masalah besar ketika penugasan yang sudah didistribusikan kepada anak buah sebagaian besar dilemparkan kembali ke pundak pimpinan dari berbagai arah.

Salah satu mentor bisnis saya kira-kira 7 tahun yang lalu mengajarkan bahwa ketika anda melempar monyet ke pundak anak buah anda maka anda harus memastikan bahwa monyet tersebut tidak dilempar kembali kepada anda. Anak buah anda harus bisa memenuhi kreativitas dan monkey curiosity yang ada dalam penugasan tersebut. Jangan merasa bangga bahwa anda adalah satu-satunya decision maker dalam semua perkara yang ada di organisasi anda. Ketika anda memutuskan untuk menjadi pengambil keputusan semua perkara yang ada, bisa jadi anda mirip ke the real king, tetapi sebenarnya cepat atau lambat anda akan merasakan beban fisik dan pikiran yang sangat berat. Penugasan yang sudah diberikan ke anak buah anda semestinya diselesaikan oleh anak buah anda sesuai level penugasannya. Ketika anak buah anda ada indikasi untuk melempar beban monyet kepada anda, maka anda harus mempunyai jurus agar anak buah anda kuat kembali dan menemukan kreativitasnya guna menyelesaikan permasalahan yang ada dan mengambil keputusan dengan baik. Anda sebagai pimpinan harus melayani dan memfasilitasi anak buah anda menemukan tindakan kreativitas yang tepat dan mendorong untuk terus maju dan berkembang mengeksplorasi monkey curiositynya. Jangan sekali-kali menerima lemparan monyet dari anak buah anda ke pundak anda tanpa alasan yang benar-benar bisa diterima.

Ketika pimpinan menerima lemparan monyet dari anak buahnya ada beberapa konsekuensi yang harus ditanggung; (a) Anak buah anda akan kehilangan kepercayaan diri dan kehilangan curiosity-nya, (b) Anak buah anda akan kehilangan kepercayaan di depan konsumen atau mitra bisnis anda, (c) Pada umumnya saat konsumen atau mitra bisnis anda mengabaikan anak buah anda dan langsung mengakses kepada anda, pada umumnya akan meminta dan berharap privilege anda selaku pimpinan untuk mendapatkan manfaat lebih dan cenderung menurunkan advantage organisasi atau tim kerja anda, (d) Beban anda selaku pimpinan organisasi atau tim kerja akan semakin meningkat dan menambah permasalahan baru, dan (e) Anda gagal membina anak buah anda.

Maka ingat dan waspada saat anak buah anda melempar monyet ke pundak anda, segera pindahkan beban kembali ke anak buah anda dengan memberikan pelayanan yang lebih baik dan ruang pengembangan kreativitas sehingga anak buah anda lebih percaya diri dan lebih berdaya. Tentu anda sebagai pimpinan organisasi atau tim kerja dalam level apapun ingin mempunyai waktu yang cukup dan kesempatan untuk bisa berpikir menyangkut pengembangan diri dan organisasi atau tim kerja serta membaca peluang-peluang yang ada. Kesempatan dan peluang tersebut tidak akan anda dapatkan manakala banyak monyet di pundak dan punggung anda. Maka sebelum tubuh anda makin capek, otot-otot semakin pegal, pikiran semakin lelah dan habis tenaga maka lihat kembali apakah ada monyet-monyet dari anak buat anda yang mengelantung atau membebani pundak dan tubuh anda. Jika ada, cepat lempar kembali ke anak buah anda….. “Enak aja nglempar monyet ke pundak gue…!!!” (irw/17/02 /2019)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *