Surabaya, 21 April 2020
Mengangkat tema dengan kondisi yang sedang dihadapi oleh bangsa ini adalah topik yang relevan dengan kondisi jasa konsultansi yang mendadak suram. Beberapa lelang dibatalkan, Kontrak yg tidak ada kelanjutanya, anggaran yang dialihkan, proyek yang sedang berjalan dihentikan, aktifitas kantor yang terbatas dan harus dilakukan dengan Work From Home (WFH). Tentu hal ini menjadi dilema yang luar biasa bagi penyedia jasa konsultansi income perusahaan tidak ada, pengeluaran dan gaji karyawan tetap menjadi kewajiban. Bagaimana solusinya?
Minyakapi kondisi yang demikian DPP INKINDO Jawa Timur melaksanakan kegiatan Seminar Nasional Tantangan Bisnis Jasa Konsultansi Saat Pademi Covid-19 yang dilaksanakan pada tanggal 21 April 2020 dengan Aplikasi Zoom.
Antusiasme yang luar biasa dari anggota INKINDO dan INTAKINDO Nasional dalam mengikuti kegiatan ini, yang menghadirkan Narasumber:
Ir. Peter Frans Ketua Umum DPN INKINDO
Materi: Strategi Bisnis dan peluang pasar baru Usaha Jasa Konsultansi saat Pandemi Covid-19
Dr.Ir. Djoko Soepriyono, MT, SH, M.Hum Ketua Umum DPN INTAKINDO
Materi: Menyikapi Kontrak Kerja Konstruksi saat Force Majeure
Dr. Ir. Gentur Prihantono SP, MT, SH, MH.
Materi: Kebijakan LPJKP Jawa Timur saat Pandemi Covid-19 untuk Menggairahkan Jasa Konstruksi di Jawa Timur
Adik Dwi Putranto, SH. Ketua Umum Kadin Provinsi Jawa Timur
Materi: Tantangan dan Peluang Usaha di Jawa Timur saat Pandemi Covid-19.
Ir. Adi Prawito, MM, MT Ketua DPP INKINDO & INTAKINDO Jawa Timur
Materi: Ketahanan Usaha Jasa Konsultansi Menghadapi Pandemi Covid-19.
Dr. Ana Sopanah, SE, Ak, CA, CMA. Dekan FE Universitas Widya Gama Malang
Materi: Strategi Manajemen Keuangan Usaha Jasa Konsultansi saat Pandemi Covid-19 Bahwa bencana dan musibah adalah anugerah yang diberikan oleh sang Maha Kuasa, tentu ada maksud dan tujuanya. Menghadapi yang demikian tentunya kita semua harus bersikap positif, melangkah dengan membangun energi dan bersinergi, kreatif dan inovatif agar kita bertahan dan melangkah dengan sukses menghadapi semua dengan lapang dada. (Ibnul)