Apakah konsultan pengawasan bisa menerapkan sistem mutu (ISO 9000)

Pertanyaan Bapak Budi Rahardjo, Sidoarjo :

Cak Konsul ditempat, Kami adalah konsultan pengawasan yang sering mengawasi pekerjaan dengan nilai besar, boleh dikatakan sangat besar jika dibanding dengan nilai kontrak pengawasan yang kami jalankan. Kadang pelaksana merasa superior dan menganggap konsultan pelaksana hanya sekedar sebagai pelengkap dalam proyek. Padahal terkait dengan tanggungjawab, konsultan pegawas tidak kalah besar tanggungjawabnya. Pertanyaannya adalah “Apakah dalam hal ini konsultan pengawasan bisa menerapkan sistem manajemen mutu?”

Cak konsul menjawab:

Bapak Budi Rahardjo yang saya hormati, dalam setiap kontrak kerjasama semestinya asas kesetaraan menjadi salah satu prinsip dalam berkontrak. Dengan demikian hak dan kewajiban tentunya melekat sesuai dengan kapasitas masing-masing dalam berkontrak. Demikian pula dalam pekerjaan pengawasan fisik tentunya kedudukan konsultan pengawas dan pelaksana tentunya tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah, keduanya adalah mitra dalam mensukseskan jalannya pekerjaan. Apakah konsultan pengawasan bisa memerapkan sistem mutu? Jawabnya tentusanya sangat bisa, bahkan akan lebih baik kalau konsultan pengawas menerapkan sistem mutu guna memastikan lingkup kerja, proses pengawasan dan tujuan pengawasan dapat tercapai dengan baik. Sebelum melaksanakan pekerjaan tentunya konsultan pengawasan menyusun rencana kerja yang memuat pengerahan tenaga kerja beserta tugas dan tanggungjawabnya, tahapan pelaksanaan dan metode kerja yang akan dijalankan, serta target dan tujuan yang hendak dicapai. Sistem manajemen mutu mengutamakan kepuasan pelanggan sebagai sasaran utamanya. Kepuasan pelanggan ini dicapai dengan perencanaan yang sesuai dengan lingkup dan tujuan pekerjaan, pelaksanaan pekerjaan yang efektif dan efisien sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan, Kontrolling atau monitoring terhadap pelaksanaan pekerjaan secara berkala guna memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana atau kesesuaian kondisi dilapangan yang bisa berubah dari perkiraan kondisi awal, serta tindakan -tindakan perbaikan atas hasil monitoring guna sebagai masukan dalam perencanaan tahap selanjutnya agar maksud dan tujuan pekerjaan dapat tercapai dengan baik. Proses tersebut berulang sesuai dengan tahapan masing-masing lingkup kerja. Dalam hal ini sistem mutu berguna untuk memastikan proses-proses dalam pekerjaan berlangsung sesuai dengan rencana dan tentunya sesuai dengan aturan yang ada terutama menyangkut aspek-aspek hukum yang timbul. Sistem manajemen mutu dalam pekerjaan pengawasan juga berguna untuk memastikan setiap tindakan selalu merujuk pada aturan hukum yang berlaku sehingga berguna untuk mengantisipasi munculnya permasalahan -permasalahan hukum yang mungkin timbul dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Demikian jawaban Cak Konsul.

 

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *